Petang itu aku duduk d iteras depan rumahku. Menikmati hujan yang semakin lama semakin mereda. Sepintas teringat kata-kata ayah sekitar 2 tahun lamanya.
" Ayah tidak suka kamu bergaul dan dekat dengan dia. Ayah tahu sekali wajah baik ataupun tak baik ".Pesan ayah dengan nada sedikit tegas
" Ayah jangan berprasangka buruk dengan seseorang. Tak baik yah". Aku terus membela kekasihku. Kekasih yang baru ku kenal di pengajianku. Aku suka padanya kerana rajinnya ia shalat, baik dan ramahnya dia sebagai lelaki.
Aku menangis sambil menuju kamar dan menutup pintu dengan keras tanda protesku pada ayah.
Aku seperti hujan itu sekarang. Menitislah air mataku mengingat bantahanku pada ayah soal hubungan ku dengan pria yang ku dambakan. Hampir 3 tahun hubungan ku dengannya, aku mula melihat tanda-tanda kebenaran pada kata-kata ayahku.
Dahulunya aku merasakan ia adalah seorang yang soleh peribadinya namun saat ini hanya nafsu yang ia pinta padaku. Sungguh aku ku sangat takut tikamana kehendak seperti itu yang dipinta olehnya.
Ingin mengadu namu pada siapa? Pada ayah, sesekali tidak!
Aku malu pada diriku sendiri yang tidak mahu mendengar nasihat ayahku saat dulu. Sesal dan tangis terus membasahi pipiku jika ku ingat banyak dosa yang telah ku lakukan. Aku tidak lagi merasakan khusyuknya shalatku, emosiku tidak terkontrol, dan ucapanku semakin kacau.
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan sesuatu jalan yang buruk."
(Surah al-Isra' ayat 32)
(Surah al-Isra' ayat 32)
Hingga pada satu saat, aku berniat untuk berjilbab dan berniat untuk memutuskan hubungan dengan kekasihku. Aku cuba mengikuti berbagai kelas kerohanian islam untuk lebih memahami selok belok tentang agama. Aku baru sedar, saat ini aku tenggelam dalam cinta bersulam kemaaksiatan hingga aku banyak melupakan waktu-waktu bersama-Nya.
Banyak cubaan datang di saat pertama aku berjilbab. Ramai yang mengatakan dan menilaiku islam fanatik, teroris dan sebagainya termasuk ibu ku yang takut dengan niat jilbab ku. Beliau takut aku hanya sebentar berjilbab.Namun hanya doa sebagai penguatku. Aku selalu berdoa agar Allah menguatkan hatiku agar tetap istiqomah di jalan-Nya.
Syukurku kepada Allah atas hidayah yang dikurniakan. Terasa hidup ini tenteram, selalu rindu akan datanganya waktu solat untuk bertemu dengan cinta yang Hakiki. Setiap solatku, titis air mata penyesalan selalu membasahi pipiku. Semua lika-liku kehidupan selalu ku adukan pada-Nya. Aku sangat bersyukur kerana diberi kesempatan untuk merasakan ketenangan hidup seperti ini.
Kembalilah pada-nya, di jalan-Nya
Cubalah cinta kepada-Nya, dekat dengan-Nya
Kau akan rasakan keikhlasan dan ketenangan di hati
Merasakan rindu beningnya kasih Ilahi
"Dialah Allah Yang Menciptakan langit dan bumi dalam 6 hari kemudian Ia beristiwa' di atas 'Arsy. Dia Mengetahui segala sesuatu yang masuk ke dalam bumi, segala sesuatu yang keluar dari bumi, segala sesuatu yang turun dari langit, segala sesuatu yang naik ke langit. Dan Dia selalu bersama kalian di manapun kalian berada, dan Allah Maha Melihat segala sesuatu yang kalian lakukan"
(Surah al-Hadid ayat 4)
(Surah al-Hadid ayat 4)
- Artikel iluvislam.com
Biodata Penulis
Ikka Marisah hanya muslimah biasa, ceria, dan penuh semangat.
1 comments:
Tapi yang reject tetap reject.haha
Post a Comment